Lemon and Salt Kiss

Tharn x Type
Cuma potongan adegan 🤭
Karakter dari Tharn Type the Series
Bahasa Indonesia

*srskkkk…srskkkk*
*plop*

Type merasakan sesuatu jatuh dari saku jaketnya. Dipandangnya lantai dekat sepatu kanvasnya, sebungkus permen tergeletak di sana. Type memungut dan membaca merek permen tersebut.

“Cocoon…lemon and salt candy”, gumamnya. “Permen dari mana? Kayaknya nggak pernah beli merek ini”, tambahnya sambil menggaruk kulit kepala yang tidak gatal. “Ah, sebodo amat, gue makan ajalah”, sambil terus bergumam tangannya membuka bungkus permen tersebut dan memasukkannya ke dalam mulut.

“Asseeeeem, asyiin..!”, teriaknya sambil mengerjap-ngerjapkan mata. “Buseeet, siapa sih…yang narok di kantong jaket gue?”, serapah Type.

*plaaaak*

Sebuah tangan terasa mendarat di punggung Type. Type pun reflek menoleh dan hampir terjatuh kalau Tharn tidak meraih pinggangnya.

“Weey…hati-hati Type. Jangan noleh mendadak gitu, nggak baik buat jantung”, seloroh Tharn sambil mengetatkan tangannya di pinggang Type. “Apaan sih, Tharn…elu yang bikin kaget gue, main tepok punggung aja”, sambil berkata Type menepis tangan Tharn.

Tharn tersenyum dan kembali meletakkan tangannya di pinggang Type. Kepalanya mendekat ke leher Type dan, “Aku kangen”, Tharn mengenduskan hidungnya ke leher Type. “Kangen pala lu, bangsat”, toyor Type. Tharn mengangkat kepalanya dan menatap mata Type yang sama tinggi dengan matanya, “Kok kamu bau lemon, Type? Kamu habis minum pembersih lantai rasa lemon?”

“Eeeeh..si anyiing”, Type mendorong kepala Tharn menjauh darinya, “Gue lagi makan permen ini. Nggak tau dari siapa, tadi ada di kantong jaket gue”, sambil menyodorkan bungkus permen kosong ke Tharn.

“Cocoon..lemon and salt candy”, Tharn membaca perlahan. “Enak?”, tanyanya. Type mencecapkan lidahnya, “Enak. Asem asin seger gitu”. Mata Tharn terus menatap mulut Type, “Aku minta, sini”. Type menggelengkan kepalanya, “Nggak ada lagi, cuma satu!”.

Tharn menyipitkan mata, bibirnya membentuk senyuman yang jahil, “Gigit deh, bagi dua!”. Type menatapnya dengan curiga, “Mau ngapain?”.
“Nggak ngapa-ngapain, cuma minta bagi dua. Separoh buat aku”, wajah Tharn jadi serius dan bibirnya tidak tersenyum jahil lagi. Type masih menatap curiga, permen masih terasa utuh di mulutnya.

*kretuuuuuk*

Bunyi cukup keras terdengar dari mulut Type ketika dia mengigit permen utuh tersebut. Tangannya hampir masuk ke dalam mulut untuk mengambil separuh permen, ketika tiba-tiba saja tangan tersebut ditahan oleh Tharn. Lalu Tharn berbisik di telinga Type, “Biar aku yang ambil”.

Type menatap mata Tharn, ada kilatan nakal di sana. Type balas berbisik di telinga Tharn, “Pakai apa elu mau ambil?”. Mata keduanya saling menatap. Tharn mengangkat jari telunjuk dan menempelkan jari di bibirnya lalu memindahkannya ke bibir Type, “Buka sedikit mulutmu, Type”, perintahnya. Type menurut. Dalam sekejap, bibir Tharn menutup bibir Type. Lidah Tharn membuka bibir Type dan menuntunnya untuk mengambil separuh permen dari dalam mulut Type. Ketika permen sudah berada di dalam mulutnya, Tharn melepaskan bibirnya dari Type. Syit…Type sedikit merasa kehilangan.

“Wah iya, enak! Asem sedikit asin gitu”, seloroh Tharn. Type memperhatikan Tharn yang sedang asyik mencecap permen. Tangan Type pelan-pelan terulur ke leher Tharn dan merengkuhnya dengan cepat. “Eh Type, kamu ngap…”, Tharn tidak dapat menyelesaikan kalimatnya karena bibir Type sudah menutup mulutnya. Pelan-pelan lidah Type  meminta bibir Tharn untuk membuka, lalu menaruh separuh permen sisa dari dalam mulutnya ke dalam mulut Tharn.

Type melepaskan bibirnya dan tersenyum kepada Tharn yang menatapnya dengan penuh harap, “Buat elu aja permennya, Tharn…gue mau permen yang lain, nanti di rumah”.

😋😋😋

Tangerang, 05 April 2020

Tinggalkan komentar